Selasa, 09 September 2008

Waspada Cacingan Setelah Banjir

Cacingan bukan hanya penyakit yang bisa terjangkit pada anak-anak, tapi juga pada orang dewasa. Tak heran bila jumlah penderita cacingan di Indonesia, saat ini masih tergolong tinggi. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui pencegahannya.

Perkembangan larva dan telur cacing sangat tergantung pada kelembaban udara. Pertumbuhan cacing sangat meningkat saat musim hujan tiba, apalagi bila diikuti meluapnya sungai dan kakus yang membuat cacing dan larva menyebar ke berbagai sudut serta masuk ke dalam tubuh manusia.

Faktor sosial ekonomi yang buruk, kebersihan yang tidak terjaga, dan kepadatan penduduk juga bisa jadi salah satu penyebabnya.

Ada beberapa jenis cacing yang dapat hidup dalam tubuh manusia sebagai parasit, terkadang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dari yang ringan hingga berat. Kenali jenis dan gejala cacingan:

1. Cacing Gelang
Gejala: Sering kembung, mual, dan muntah-muntah. Kehilangan nafsu makan dibarengi diare, akibat ketidakberesan di saluran pencernaan. Pada kasus yang berat, penderita mengalami kekurangan gizi. Cacing gelang yang jumlahnya banyak, akan menggumpal dan berbentuk seperti bola, sehingga menyebabkan terjadinya sumbatan di saluran pencernaan.

2. Cacing Cambuk
Dapat menimbulkan peradangan di sekitar tempat hidup si cacing, misalnya di membrane usus besar. Pada kondisi ringan, gejala tidak terlalu tampak. Tapi bila sudah parah dapat mengakibatkan diare berkepanjangan. Jika dibiarkan akan mengakibatkan pendarahan usus dan anemia. Peradangan bisa menimbulkan gangguan perut yang hebat, yang menyebabkan mual, muntah, dan perut kembung.

3. Cacing Tambang
Cacing tambang menetas di luar tubuh manusia, larvanya masuk kedalam tubuh melalui kulit. Cacing tambang yang hidup menempel di usus halus menghisap darah si penderita. Gejala yang biasa muncul adalah lesu, pucat, dan anemia berat.

4. Cacing Kremi
Telur cacing ini masuk ke dalam tubuh melalui mulut, lalu bersarang di usus besar. Setelah dewasa, cacing berpindah ke anus. Dalam jumlah banyak, cacing ini bisa menimbulkan gatal-gatal di malam hari. Tidak heran bila si kecil nampak rewel akibat gatal-gatal yang tidak dapat ditahan. Olesi daerah anusnya dengan baby oil dan pisahkan semua peralatan yang bisa menjadi media penyebar, seperti handuk, celana, pakaian.

Penanganan Cacingan
Pemberian obat cacing merupakan salah satu cara mencegah cacingan. Kendati obat cacingan dijual bebas, sebaiknya tetap memberikan obat hanya bila ada indikasi saja. Atau, berilah obat cacingan minimal setahun sekali pada anak di atas usia 1 tahun. Sedangkan usia di bawah 1 tahun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Pencegahan Cacingan
1. Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah dari kamar mandi, sebelum makan, setelah makan, atau setelah bermain, khususnya di luar rumah.
2. Cuci buah dan sayuran, kupas kulit buah sebelum di makan.
3. Kenakan alas kaki bila ingin bepergian atau bermain di luar halaman.
4. Ajari anak untuk tidak memasukkan tangan ke dalam mulut.
5. Potong kuku secara teratur, kuku panjang dapat menjadi tempat bermukim larva cacing.
6. Jaga kebersihan sanitasi lingkungan, misalnya dengan rajin membersihkan kakus atau septictank.

SUMBER : HALO-HALO


Tidak ada komentar: