Selasa, 09 September 2008

Cacingan pun Bisa di Kulit

Penyakit kulit tak hanya gatal gara-gara terlalu banyak makan udang. Kulit memerah, sedikit menonjol, disertai rasa gatal dan panas mungkin disebabkan cacingan.

Kulit Merah, Menonjol, Gatal
Penyakit kulit tak hanya gatal gara-gara terlalu banyak makan udang. Kulit memerah, sedikit menonjol, disertai rasa gatal dan panas mungkin disebabkan cacingan. Cacingan di kulit

Ya. Cacing tambang mengakibatkan gangguan di kulit, antara lain, ankylostoma braziliense dan ankylostoma caninum. Cacing jenis itu hidup dalam tubuh hewan seperti anjing dan kucing. Saat anjing atau kucing buang kotoran, telur cacing ikut terbuang dalam kotoran tersebut. Bila bertemu udara lembap, telur berubah menjadi larva. "Jika larva menempel di kulit manusia, siklus kehidupan cacing tambang berlanjut dalam tubuh manusia. Inilah yang disebut cacingan," terang dr Rahmadewi Wimbo SpKK, staf pengajar FK Unair Surabaya.

Di kalangan medis, penyakit itu dikenal dengan istilah cutaneous larva migrans. Artinya, ada migrasi larva ke lapisan kulit. Kulit yang diminati cacing adalah lapisan kulit bagian atas. Tak jarang, ada tonjolan di kulit. "Tonjolan ini awalnya muncul seperti bisul. Setelah cacing berjalan, jejaknya akan membentuk terowongan merah di bawah kulit. Jaringan kulit yang rusak membuat warna merah atau hitam," jelasnya.

Pergerakan cacing tambang sering tak bertujuan. Pada pengidapnya, sangat mungkin timbul kelainan di kulit berupa peradangan berbentuk lurus atau berliku-liku yang menonjol di permukaan kulit.

Pada dasarnya, papar dokter spesialis kulit dan kelamin RSU dr Soetomo Surabaya itu, semua orang bisa cacingan jika secara langsung terpapar larva. Namun, kelompok yang berisiko tinggi biasanya berkaitan dengan pekerjaan yang kontak dengan pasir, tanah, atau lapisan humus. Termasuk, wisatawan yang sedang berjemur di pantai tanpa alas kaki, anak-anak yang suka bermain pasir, petani, tukang kebun, penambang atau pekerja lain yang berinteraksi dengan tanah. "Boks pasir tempat anak bermain juga bisa menjadi tempat berkembang biak cacing tambang jika tak dijaga kebersihannya," lanjutnya.

Masuknya larva ke dalam kulit, tambah Rahmadewi, biasanya disertai rasa gatal dan panas pada tempat masuknya. "Rasanya sangat gatal, terutama malam. Dalam sehari, panjang terowongan ini mencapai dua milimeter

SUMBER : PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA


Tidak ada komentar: