Senin, 08 September 2008

60 Persen Anak SD di Jatim Menderita Cacingan

Reporter : Budi Sugiharto

Sidoarjo, Sebanyak 60 persen anak di Jawa Timur, khususnya mereka yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) menderita cacingan. Sementara, 50 persen remaja putri menderita anemia. Apabila hal itu tidak segera mendapat penangangan akan berdampak pada penurunan tingkat kecerdasan pada anak. Demikian disampaikan Kepala Kesehatan Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr Kuntarijanto, DTMH saat membuka seminar Peningkatan Ketrampilan dalam Pemeriksaan Skrening Anak Usia Sekolah, di Hotel Utami Juanda, Sidoarjo, Selasa (15/7/2003).

"Kesehatan siswa di Jawa Timur dipengaruhi oleh tiga hal, yakni angka penderita cacingan di Jatim, dimana ditemukan cukup signifikan bagi anak usia SD mencapai 60 persen sampai 90 persen. Selain itu, pada anak usia SD juga ditemukan kekurangan energi kronis sekitar 30 persen,” ujarnya.

Sementara, lanjut Kuntarijanto, angka penderita anemia bagi remaja putri mulai usia 10 tahun sampai 15 tahun sekitar 50 persen. "Apabila hal ini diderita anak usia sekolah baik secara individu maupun bersama-sama, maka produktivitas kerja, status kesehatan dan kecerdasannya akan menurun dan dampaknya anak menjadi bodoh," katanya

"Untuk menekan angka berbagai penyakit pada anak usia sekolah atau remaja diharapkan anak berperilaku hidup sehat. Di sekolah ada Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diantaranya ada program unggulan Trias, yaitu meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, pendidikan kesehatan di sekolah, dan pelayanan kesehatan di sekolah," papar Kuntarijanto.

Dia menambahkan, pelayanan kesehatan di sekolah yang perlu diutamakan adalah upaya proaktif dan preventif, baik dengan penyuluhan pola hidup sehat di sekolah, juga dilakukan screening (penyaringan) kesehatan di sekolah. Diharapkan pelayanan kesehatan itu bisa mendeteksi kesehatan anak baik anemia, kekurangan energi dan cacingan sedini mungkin supaya tidak terlalu parah.

Melihat kondisi seperti ini, tak heran jika Human Development Indeks (HDI) kesehatan di Indonesia menempati ranking ke 110 dari 129 negara, masih di bawah negara Vietnam. Indikatornya antara lain pendapatan per kapita penduduk masih kurang, pendidikan dan kesehatan, khususnya angka kematian pada bayi masih tinggi.(gik,rif)

SUMBER :www.detik.com

Tidak ada komentar: